Bahan organik tanah
merupakan hasil perombakan dan penyusunan yang dilakukan jasad renik. Bahan
organik tanah terutama bersumber dari serasah tanaman, daun ranting, dan
akar-akar tanaman yang telah mati.
Bahan ini apabila
dibenamkan, akan segera dimanfaatkan oleh berbagai macam organisme tanah
seperti cacing tanah dan mikroorganisme tanah seperti fungi, actinomycetes dan
bakteri. Bahan organik merupakan bahan pemantap agregat tanah, memperbaiki
struktur tanah, menambah kemampuan tanah untuk menahan air dan sumber energi
bagi mikroorganisme (Hardjowigeno, 1986). Kemudian hasil hancuran bahan organik
tersebut didekomposisi oleh mikroorganisme tanah sehingga terbentuk humus.
Humus merupakan campuran
senyawa yang kompleks (tersusun oleh asam humat, asam fulfat, dan humin),
mempunyai sifat agak/cukup resisten (tahan) terhadap perombakan jasad renik
(mikroorganisme), bersifat amorf (tak mempunyai bentuk tertentu), berwarna
coklat-hitam, bersifat koloid (<1 µm, bermuatan) dan berasal dari proses
humifikasi bahan organik oleh mikroba tanah (Setiawan, 2009).
Menurut Kumada (1987) humus
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu (1) bahan non humat dan (2) bahan humat.
Menurut Stevenson (1982), menggolongkan bahan humat ke dalam 3 kelompok yaitu
(1) asam humat (AH), yaitu fraksi yang larut dalam basa tetapi tidak larut
dalam asam; (2) asam fulvat (AF) yakni fraksi yang larut dalam basa dan asam;
(3) humin tidak larut dalam alkali maupun asam.
Asam Humat
Asam humat memiliki
10.000-100.000 g/mol, asam humat dibentuk oleh polimerisasi asam fulvat melalui
rantai ester, larut dalam basa tapi tidak larut dalam asam dan humin memiliki
> 100.000 g/mol, berwarna coklat gelap, tidak larut dalam asam dan basa, dan
sangat resisten akan serangan mikroba. Kandungan asam humat tanah yaitu C, H,
N, O, S dan P serta unsur lain seperti Na, K, Mg, Mn, Fe dan Al. Asam humat mengandung
0,6 – 1,1 % S; 0,2 - 3,7 % P; 5,6 % Al dan Fe oksida; 0,05 - 0,15 % Na; 0,6 %
kalium sulfat, magnesium dan sebagian kecil mangan.
Bersama dengan liat tanah,
asam humat bertanggung jawab atas sejumlah aktivitas kimia dalam tanah. Asam
humat dan liat terlibat dalam reaksi kompleks dan dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak
langsung, asam humat memperbaiki kesuburan tanah dengan mengubah kondisi fisik,
kimia, dan biologi dalam tanah. Secara langsung asam humat merangsang
pertumbuhan pertumbuhan tanaman melalui pengaruhnya terhadap metabolisme dan
terhadap sejumlah proses fisiologi lainnya.
Pengaruh pada sifat fisik tanah yaitu :
- Senyawa humat mempunyai kemampuan arbsorpsi air sekitar 80 - 90%, sehingga pergerakan air secara vertikal (infiltrasi) semakin meningkat dibanding secara horizontal.
- Senyawa humat berfungsi sebagai granulator atau memperbaiki struktur tanah.
- Meningkatkan aerasi tanah akibat pembentukan agregat.
Pengaruh pada sifat kimia tanah yaitu :
- Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK).
- Senyawa humat mampu mengikat logam berat (membentuk senyawa khelate) kemudian mengendapkannya sehingga mengurangi keracunan tanah.
- Meningkatkan pH tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus
- Ikatan kompleks yang terjadi antara senyawa humat dengan Fe dan Al merupakan antisipasi terhadap ikatan yang terjadi antara unsur P dengan Al dan Fe, sehingga unsur P dapat terserap secara optimal oleh tanaman.
Pengaruh pada sifat biologi tanah yaitu :
- Perbaikan sifat kimia dan fisik tanah menciptakan situasi yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan mikroorganisme tanah.
- Aktifitas mikroorganisme di tanah akan menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan seperti auxin, sitokinin, dan giberilin.
Asam Fulvat
Asam fulvat mengandung
struktur aromatik dan alifatik dan sebagian besar telah disubstitusi oleh
oksigen yang mengandung gugus fungsional. asam fulvat memiliki 1000-5000 g/mol,
berwarna terang, larut dalam seluruh daerah pH, dan sangat rentan terhadap serangan
mikroba. Asam fulvat mengandung 45% C; 5,4% H; 2,1% N; 1,9% S; 44,8% O.
Asam fulvat merupakan salah
satu hasil ekstraksi dari humus yang sangat potensial dikembangkan sebagai
pupuk suplemen untuk memacu pertumbuhan tanaman. Asam fulvat dari bahan organik
yang ditambahkan pada tanah mampu memperbaiki ketersediaan fosfat dengan
menurunkan jerapan fosfat.
Asam fulvat ternyata berperan sangat nyata baik pada
pelepasan P-terjerap maupun ketersediaan P yang lebih besar dibanding asam
humat.
Ada
beberapa Produk Asam Humat dan Fulfat yang telah beredar di pasaran, untuk
Produk yang tepat Hubungi Kami.
Semoga
Bermanfaat. @Andumberkah
Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971
Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971
Join Distributor BIOBOOST
No comments:
Post a Comment