Pengertian dan Fungsi Hara
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara
tanaman. Berbeda dengan manusia yang menggunakan bahan organik, tanaman
menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan energi dan pertumbuhannya.
Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang
ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi
bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap
untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme
perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolisme.
Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus
hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan
apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan
terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang
kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu
organ tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.
Setiap tanaman memerlukan paling tidak 16 unsur atau
zat untuk pertumbuhannya yang normal, dari 16 unsur tersebut, tiga unsur
(C,O,H) diperoleh dari udara, dan 13 unsur lainnya diperoleh dari tanah (N, P,
K, Ca, Mg, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo).Dari ke-13 unsur tersebut hanya enam
unsur yang diambil tanaman dalam jumlah besar (unsur makro) yaitu N, P, K, S,
Ca, dan Mg.
Lengkapi kebutuhan Makanan / Hara tanaman Anda dengan Bioteknologi Pupuk Hayati BIOBOOST.
Fungsi
dan Unsur Hara Tanaman
1. Unsur
yang berasal dari udara dan air
a. Karbon
(C)
Zat ini berada dalam
karbondioksida (CO2)
yang merupakan bagian dari udara. Peran Karbon (C) atau zat arang :
-
Penyusun
dari zat karbohidrat, lemak dan protein.
-
Penyusun
selulosa yang merupakan dinding tiap-tiap sel dan memperkuat seluruh bagian
tanaman.
-
Mempengaruhi
rasa dan wangi-wangian air buah maupun bunga.
-
Mempengaruhi
warna daun maupun bunga.
b. Hidrogen
(H)
Hydrogen atau zat air
merupakan bagian dari air, dan air mempunyai peran sangat besar bagi kehidupan.
Hydrogen diperlukan untuk pembentukan gula (glukosa) yang berubah selanjutnya
berperan dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.
c. Oksigen
(O2)
Oksigen merupakan bagian
dari air (H2O) dan berada dalam udara.
Seluruh bagian tanaman yang berada di atas maupun di dalam tanah sangat
memerlukan oksigen.
2. Unsur
Makro Primer
a. Nitrogen
(N)
Nitrogen merupakan unsur
hara utama bagi pertumbuhan tanaman, terutama pertumbuhan bagian-bagian
vegetatif tanaman.
Fungsi
Nitrogen :
- Meningkatkan pertumbuhan tanaman
- Menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau
- Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
- Meningkatkan berkembangnya mikroorganisme di dalam tanah, mikroorganisme sangat penting bagi perombakan bahan organik.
Akibat
Kekurangan Nitrogen :
- Tanaman kerdil, tidak normal
- Warna daun kekuning-kuningan
- Kekurangan yang parah membuat daun mati
- Buah tidak sempurna, cepat masak, kadar protein rendah.
Akibat
kelebihan Nitrogen :
- Terlalu banyak menghasilkan daun dan batang
- Batang lembek dan mudah rebah (khususnya padi)
- Kurang bahkan tidak menghasilkan buah
- Memperlambat pemasakan buah
- Mudah terserang penyakit.
b. Fosfor
(P)
Fungsi
Fosfor (P) :
- Mempercepat pertumbuhan akar semai
- Mempercepat partumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa
- Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah
- Meningkatkan produksi biji-bijian.
Akibat
kekurangan Fosfor (P) :
- Tanaman kerdil
- Pertumbuhan akar sangat berkurang
- Pertumbuhan cabang dan ranting meruncing sebagai akibat pertumbuhan tangkai daun yang menguncup kearah batang atau ranting
- Masaknya buah lambat
- Warna daun lebih hijau keunguan daripada biasanya
- Daun tua menguning sebelum waktunya
- Hasil biji dan buah kurang atau sama sekali tidak ada.
c. Kalium
(K)
Fungsi
Kalium :
- Translokasi (pemindahan) gula pada pembentukan pati dan protein
- Membantu proses membuka dan menutup stomata (mulut daun)
- Efisiensi penggunaan air (lebih tahan terhadap kekeringan)
- Memperluas pertumbuhan akar
- Meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit
- Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga, dan buah tidak mudah rontok
- Memperkeras bagian kayu dan jerami tanaman
- Memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatif, menambah rasa manis pada buah
- Sangat dibutuhkan tanaman yang memproduksi banyak karbohidrat, misalnya kentang.
Akibat
kekurangan Kalium :
- Daun terlihat lebih tua
- Batang dan cabang lemah dan mudah rebah
- Muncul warna kuning di pinggir dan di ujung daun yang sudah tua, yang akhirnya mengering dan rontok
- Daun mengkerut (keriting) dimulai dari daun tua
- Kematangan buah terhambat, ukuran buah lebih kecil, buah mudah rontok, warna buah tidak merata dan tidak tahan disimpan lama
- Biji buah menjadi kisut.
3. Unsur
Makro Sekunder
a. Kalsium
(Ca)
Fungsi
Kalsium (Ca) :
- Kalsium terdapat pada tanaman yang mengandung protein
- Kalsium ada hubunganya dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman
- Dapat menetralkan asam-asam organik yang dihasilkan pada metabolisme
- Dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan organik, pH tanah sangat dipengaruhi oleh Kalsium
- Berperan dalam pengisapan air oleh akar dari dalam tanah
- Sebagai penawar keracunan dalam tanaman
- Dapat mencegah terbentuknya bagian buah yang pahit dan mencegah retaknya kulit buah
- Dapat memperkuat batang padi (jerami).
Akibat
kekurangan Kalsium (Ca) :
- Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar
- Warna buah yang tidak merata
- Buah retak-retak, misalnya pada tomat
- Tangkai bunga membusuk, terutama pada tomat dan cabai
- Buah kosong, karena bijinya gagal terbentuk, misalnya pada kacang
- Daun muda berwarna coklat dan terus menggulung, misalnya pada jagung
- Daun terpilin dan mengkerut, terutama pada tembakau.
b.
Magnesium (Mg)
Fungsi
Magnesium (Mg) :
- Unsur pembentuk warna hijau pada daun (klorofil)
- Pengatur dalam penyerapan unsur lain, seperti P dan K
- Merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak
- Membantu translokasi pati dan distribusi Fosfor (P) di dalam tanaman
- Mengaktifkan berbagai jenis enzim tanaman.
Akibat
kekurangan Magnesium (Mg) :
- Pucuk dan bagian diantara jari-jari daun nampak tidak berwarna, gejala ini mula-mula tampak dibagian bawah daun kemudian meningkat ke bagian atas
- Daun berbentuk tipis-tipis, tidak seperti biasa
- Daun tampak mengeriting dan melengkung ke atas.
c. Sulfur
(S)
Fungsi
Sulfur (S) atau Belerang :
- Menjadi unsur utama setelah Nitrogen (N) dalam proses pembentukan protein, sehingga sangat membantu bagian tanaman yang sedang tumbuh seperti pucuk, akar atau anakan
- Berperan dalam pembentukan klorophyl (zat hijau daun)
- Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan jamur
- Membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma, seperti pada bawang merah, bawang putih dan cabe
- Pada tanaman kacang-kacangan sangat membantu dalam pembentukan bintil akar
- Mengaktifkan enzim yang membentuk papain pada papaya
- Menurunkan pH tanah alkali (basa)
- Mengendalikan konsentrasi garam yang terlalu tinggi pada tanah salin, umumnya di dekat pantai
- Membantu perbaikan sifat fisik tanah
Akibat
kekurangan Sulfur (S) :
(mirip gejala kekurangan nitrogen)
- Daun muda berwarna hijau muda hingga kuning merata
- Perkembangan tanaman lambat
- Tanaman kurus dan kerdil
- Pematangan buah terlambat
4.
Unsur Mikro
a. Seng
(Zn)
Gejala
kekurangan Seng (Zn) :
- Pucuk daun muda berwarna kuning muda sampai putih, terutama pada jagung
- Ruas pada pucuk lebih pendek sehingga membentuk gejala “roset” (saling bertumpukan pada satu titik tumbuh)
- Pembentukan bakal buah terhambat atau tanaman sama sekali tidak dapat berbuah
- Pembentukan warna kuning diantara tulang daun pada daun muda, kemudian diikuti kematian jaringan di antara tulang daun
- Ukuran daun menjadi lebih kecil, sempit dan menebal.
b. Besi
(Fe)
Gejala kekurangan dapat
terlihat lebih awal pada daun muda. Gejala awal yang muncul adalah warna kuning
diantara tulang daun menjadi putih, pertumbuhan terhenti, daun gugur dan bagian
pucuknya mulai mati. Tanaman yang peka terhadap kekurangan Fe adalah jeruk,
kedelai, kembang kol, tomat, bayam dan beberapa tanaman hias seperti mawar,
azalea, camellia.
c. Mangan
(Mn)
Mangan (Mn) berfungsi
sebagai aktifator (pengaktif) berbagai enzim yang berperan dalam proses
perombakan karbohidrat dan metabolisme nitrogen. Mn bersama Fe membantu
terbentuknya sel-sel klorofil. Terkadang juga berperan dalam sintesis berbagai
vitamin.
Gejala kekurangan Mn hampir
sama dengan gejala kekurangan Fe. Daun muda akan berwarna kuning, tetapi tulang
daun masih berwarna hijau. Hal ini sering terjadi pada tanaman tomat, bawang,
bayam, kedelai, kacang tanah dan jagung.
d. Curum
(Cu) atau Tembaga
Peran
Tembaga (Cu) :
- Mengaktifkan enzim dalam penyimpanan cadangan makanan
- Katalisator dalam proses pernafasan dan perombakan karbohidrat
- Salah satu elemen dalam pembentukan vitamin A
- Secara tidak langsung berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Akibat
kekurangan Tembaga (Cu) :
- Daun muda akan menguning
- Pertumbuhanya akan tertekan
- Daun berubah memutih
- Daun-daun tua gugur
- Pada tanaman padi daun muda memutih dengan ujungnya mengering
- Beberapa sayuran menunjukan gejala layu, kemudian timbul bercak berwarna kebiru-biruan
- Pada kulit buah jeruk terlihat retak-retak dan bercak hitam seperti luka yang mengering
- Pada tahap vegetatif pada batang jeruk tumbuh tonjolan getah yang melepuh
- Tanaman menjadi kerdil
- Mengalami pigmentasi (pewarnaan) yang buruk.
e. Boron
(Bo)
Fungsi
Boron (Bo) :
- Dibutuhkan pada pembentukan sel yang sedang tumbuh
- Membantu sintesis protein
- Membantu metabolisme karbohidrat
- Mengatur kebutuhan air di dalam tanaman
- Membentuk serat dan biji
- Merangsang proses penuaan tanaman
Akibat
kekurangan Boron (Bo) :
- Pada apel, warna pucat, kulit buahnya retak dan rasanya seperti gabus
- Pada kubis, daun menjadi lebih tipis dan muncul bercak-bercak kuning di pinggir daun
- Pada kembang kol, selain bercak kuning, daun juga menggulung ke bawah
- Pada jeruk, daun akan mengecil dan muncul bercak kuning, bunga lebih cepat rontok, daging buahnya keras dan kulit buah menipis
- Pada jagung, tongkol membengkok.
f. Molibdenum
(Mo)
Fungsi
Molibdenum (Mo) :
- Berperan dalam penyerapan N, fiksasi (pengikatan) N, dan asimilasi N
- Secara tidak langsung berperan dalam produksi asam amino dan protein
- Mengaktifkan kerja enzim.
Akibat kekurangan Molibdenum (Mo) :
- Muncul warna kuning diantara tulang daun
- Pada jeruk, di bagian daunya muncul bintik-bintik kuning yang kemudian mengering
- Pada kembang kol, daun menjadi lebih panjang dan sempit
- Daun menggulung, keriput dan mengering.
g. Chlor
(Cl)
Fungsi
Chlor (Cl) :
- Dibutuhkan dalam proses fotosintesis
- Berkaitan langsung dengan pengaturan tekanan osmosis di dalam sel tanaman
Kekurangan Chlor (Co)
sangat jarang terjadi, namun pada tanaman tomat gejala kekurangan Chlor (Co)
adalah pertumbuhan akar tertekan, daun layu dan berwarna kuning, serta muncul
bercak-bercak kuning di permukaan.
PERHATIAN :Lengkapi kebutuhan Makanan / Hara tanaman Anda dengan Bioteknologi Pupuk Hayati BIOBOOST.
Semoga
Bermanfaat. @Andumberkah
Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971
Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971
Join Distributor BIOBOOST
No comments:
Post a Comment