Wednesday, October 19, 2016

TANAM PADI METODE S.R.I. (System of Rice Intensification)


APA ITU SRI ?
Adalah Cara Budidaya Tanaman Padi yang intensif dan efisien dengan proses management system perakaran dengan berbasis pada pengelolaan : Tanah, tanaman dan Air . Tanaman padi sebenarnya mempunyai potensi yang besar untuk menghasilkan produksi dalam tarap tinggi, ini hanya akan dicapai bila kita membantu tanaman dengan kondisi baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat dilakukan melalui proses pengelolaan : Tanah, Tanaman dan Air.

DASAR PEMAHAMAN PRAKTEK SRI
Tanaman padi sawah berdasarkan praktek SRI ternyata bukan tanaman air tetapi dalam pertumbuhan membutuhkan air, dengan tujuan menyediakan oxygen lebih banyak di dalam tanah, kemudian tidak tergenang akar akan tumbuh dengan subur dan besar. Maka tanaman dapat menyerap nutrisi/makanan sebanyak-banyaknya.

BAGAIMANA BUDIDAYA TANAMAN PADI CARA SRI ?
Persemaian Untuk SRI dapat ditanam pada pipiti (Besek), kotak, plastik atau nampan hal ini memudahkan untuk pengamatan dan seleksi benih yang terus-menerus dapat dilakukan. Kebutuhan pipiti adalah 60-70 buah ukuran 15 x 15 Cm per 0,14 Ha (100 bata) (420 – 490 buah per Ha). Tanah dalam pipiti sebagai media tumbuh benih dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1 : 1. Persemaian dapat disimpan di halaman rumah. Kebutuhan benih per 100 bata (0,14 Ha) adalah 0,7 – 1 Kg (4,9 – 7 Kg per Ha). }

Cara Tanam Benih ditanam pada umur 7 – 10 hari setelah semai. Jumlah bibit perlubangnya hanya satu (tanam tunggal), dasar pemikirannya adalah ketika bibit ditanam banyak maka akan bersaing satu sama lain dalam hal nutrisi, oxygen dan sinar matahari. Bibit ditanam dangkal dan perakaran horizontal seperti hurup L, hal ini dilakukan jika akar tekuk ke atas maka bibit memerlukan energi besar dalam memulai pertumbuhan kembali, dan akar baru akan tumbuh dari ujung tersebut. }

Jarak Tanam  Berdasarkan pengalaman SRI, baik jika ditanam dengan jarak tanam lebar, antara lain 25 x 25 cm, 27 x 27 cm atau 30 x 30 cm. Dengan jarak tanam lebar dapat meningkatkan jumlah anakan produktif, karena persaingan oxygen, energi matahari dan nutrisi/makanan semakin berkurang. }

Pemupukan, Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik dan pupuk hayati BIOBOOST, untuk pupuk organik berasal dari bahan organik seperti hijauan (jerami, batang pisang dan sisa tanaman lainnya, kotoran hewan : kambing, sapi, ayam, kelinci dan kerbau), serta limbah organik. Bahan-bahan tersebut lebih baik dikomposkan. Untuk memperkaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman, untuk membantu mempercepat penghancurannya (Dekomposisi) sebaiknya dikembangkan proses permentasi dan pengelolaan Micro Organisme Lokal (MOL) yang terbuat dari tulang-tulang ikan, limbah kotoran hewan, buah-buahan, sebagai campurannya menggunakan air beras, air kelapa dan sebagai bahan pengawetnya dicampur air tebu, air nira, lahang/gula yang fermentasi selama 15 hari atau bisa juga menggunakan BIOBOOST. Kebutuhan pupuk organik adalah 5 – 7 ton per Ha dengan catatan jerami yang ada di lahan dikembalikan ke dalam tanah.

Pengelolaan Air Dan Penyiangan Umur padi vegetatif keadaan lahan dalam kondisi lembab (air kapasitas lapang), Sebelum penyiangan sebaiknya lahan digenangi 2 – 3 cm beberapa jam untuk memudahkan penyiangan pada umur 7 – 10 hari setelah tanam. Selanjutnya penyiangan dilakukan selang waktu sepuluh hari sebanyak minimal 3 kali penyiangan. Dengan pengelolaan air dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan penyiangan, Pada saat anakan maksimum kurang lebih umur tanaman 47 –55 hari setelah tanam sebaiknya lahan dalam kondisi kering selama 10 hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghambat proses pertumbuhan vegetatif dan menghemat keadaan nutrisi untuk tidak digunakan dalam pertumbuhan tunas yang tidak produktif dan menghambat tanaman tidak terlalu tinggi,setelah sepuluh hari dikeringkan, kondisi lahan kembali macak – macak selama masa pertumbuhan malai, bulir, pengisian bulir hingga bernas, selanjutnya air dikeringkan kembali hingga saatnya panen. }

Pengendalian Hama Pada saat terjadi perubahan populasi serangga menjadi populasi yang merusak dan  merugikan (hama), dilakukan dengan jurus – jurus konsep PHT  (Pengendalian Hama Terpadu)  secara utuh dengan berprinsip pada :  (1) Budidaya tanaman sehat,  (2) Pendayagunaan fungsi musuh alami,  (3) Pengamatan  berkala dan  (4) Petani  ahli  PHT  serta  tidak  menggunakan  pestisida sintetis (buatan pabrik). }

Produksi Berdasarkan kajian oleh petani/kelompok tani di beberapa Kabupaten di Propinsi Jawa Barat, hasil produksi SRI 6,8 – 9,2 ton/ha GKP. Dibeberapa studi yang dilakukan di Kabupaten Tasikmalaya (Kec. Parung ponteng) muncul produksi 12, 48 ton/ha GKP, Kabupaten Ciamis (Kec. Banjarsari) 13,76 ton/ha GKP, Kabupaten Garut (Kec. Bayongbong) 12,00 ton/ha GKP .

Semoga Bermanfaat. @Andumberkah

Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971


Belanja BIOBOOST Online

Join Distributor BIOBOOST

Wednesday, October 12, 2016

TEKNOLOGI NANO PADA BIOBOOST


Teknologi Nano adalah proses rekayasa pembuatan dan penggunaan materi/ partikel yang berukuran sangat kecil (nano) yang memiliki sifat yang unik dan berbeda dengan materi asal.

Penerapan Teknologi Nano dalam proses produksi pupuk adalah menciptakan suatu unsur hara" yang memiliki karakteristik unik yang tersusun atas partikel yang sangat kecil (nano)

Cara Kerja Teknologi Nano pada proses pembuatan dan aplikasi Pupuk Hayati BIOBOOST

Pupuk adalah makanan bagi seluruh jenis tanaman, tanaman mengambil makanan dengan cara menghisap melalui "pori pori" yang ada pada ujung akar dan seluruh bagian tanaman yang berada di atas tanah.

Dalam proses produksi Pupuk Hayati BIOBOOST, terjadi penguraian struktur dari unsur hara yang ada menjadi struktur atom terkecil (Nano) oleh mikroba yang ada.
Seluruh komponen yang ada dalam proses produksi dimanfaatkan sedemikan rupa, sehingga tidak menghasilkan limbah.

Makin halus ukuran/dimensi unsur hara yang tercipta, maka makin mudah atau makin cepat di serap dan dicerna oleh tanaman.
Karena lebih mudah dan lebih cepat diserap dan dicerna, maka jumlah pemakaian pupuk akan dapat dihemat tanpa mengganggu hasil produksi panen

Pupuk yang menggunakan Teknologi Nano bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan hara, perlindungan tanaman dari hama penyakit, serta meningkatkan hasil produktifitas tanaman dengan efisiensi dan penghematan sumberdaya lahan.

Dalam kinerjanya Teknologi Nano tidak hanya berperan pada proses penyerapan hara oleh tanaman namun juga bekerja pada tanah yaitu memecah agregat tanah menjadi molekul atom yang sangat kecil. 

Sebagai contoh tanah liat sangat sulit untuk menyerap air dan hara. Teknologi Nano bekerja memecah tanah liat tersebut menjadi bagian-bagian kecil sehingga luas permukaan penyerapan akan semakin besar.



Semoga Bermanfaat. @Andumberkah

Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971

Belanja BIOBOOST Online

Join Distributor BIOBOOST

Wednesday, October 5, 2016

APLIKASI BIOBOOST PADA TANAMAN STRAWBERRY

Aplikasi Bioboost pada tanaman Strawberry


Penanaman Di Polibag Besar/ Pot ;

Keuntungan Penggunaan Bioboost Untuk Strawberry ;
-          Hemat pupuk (kimia, kompos/ kandang) sampai dengan 50%.
-          Buah lebih besar, rasa lebih manis.
-          Daya tahan buah lebih lama (tidak cepat busuk).

Pembibitan ;
-          Strawberry diperbanyak dengan biji atau bibit vegetatif (anakan dan stolon atau akar sulur).

Perbanyakan dengan biji ;
-          Rendam benih di dalam larutan Bioboost selama 15 menit lalu kering anginkan (1 tutup pupuk dicampur dengan air 1 liter).
-          Siram larutan Bioboost di media persemaian atau di media tanam 3 hari sebelum persemaian/ penanaman.
-          1 liter Bioboost bisa dicampur dengan 100 liter air untuk 1 ha.

Perbanyakan dengan bibit vegetatif ;
-          Siram larutan Bioboost di media persemaian atau di media tanam 3 hari sebelum persemaian/ penanaman.
-          Lalu beri pupuk Bioboost setiap 15 hari sekali.

Penanaman ;
-          Media tanam diolah clan dicampur pupuk dasar, lalu biarkan selama 3 hari (Harus ada jarak 3 hari antara pupuk kimia dan Bioboost).
-          3 hari sebelum tanam. Siram larutan Bioboost di media persemaian atau di media tanam 3 hari sebelum penanaman. 1 liter Bioboost bisa dicampur dengan 100 liter air untuk 1 ha.

Masa Pemeliharaan ;
-          Berikan Bioboost setiap 15 hari sekali.
-          Pemupukan kimia diberikan seperti biasa dengan dosis 50%, dengan catatan diberikan 3 hari setelah pemupukan Bioboost.

Semoga Bermanfaat. @Andumberkah

Informasi & Konsultasi : SMS / WA 081233198971